03 Maret 2008

TEKNOLOGI DUNIA PERFILMAN

Bacalah Dengan Teliti....OK

erkembangan perfilman di dunia ini sudah semakin pesat, itu terbukti dengan bermunculannya berbagai film dengan tema dan ciri khasnya masing masing. Ada film yang mengangkat tema tentang dunia horror, tentag percintaan ,tentang agama dan lain sebagainya. Kebanyakan film-film tersebut menuai kesuksesan yang besar dalam peluncurannya. Selain di dukung oleh pemain dan sutradara yang hebat kesuksesan film itu juga tidak luput dari pentingnya peranan teknologi didalamnya, seperti teknik shooting, lighting, editing, animasi dan lain sebagainya.


AnimasiSeperti salah satunya teknik animasi yang sudah mulai mendominasi perfilman dan dunia visual dunia. Sebut saja, “Toy’s Story”, “A Bug’s Life”, “Finding Nemo”, “Spiderman”, dan puluhan film animasi yang booming di dunia perfilman. Penikmat film mungkin hanya bisa memandang dan mengagumi gerak-gerik pada efek yang dihadirkan dalam film tersebut. Di balik itu, dibutuhkan ratusan bahkan ribuan individu untuk mengerjakannya. Rata-rata waktu yang dibutuhkan tak kurang dari hitungan tahunan.

Dunia visual yang menggunakan animasi memang sudah meluas. Tidak sebatas perfilman saja, dunia periklanan dan video klip juga sudah mulai beralih untuk menghadirkan sentuhan animasi dalam mendramatisasi keadaan dan berbagai macam unsur lainnya. Tidak seperti dulu, yang semuanya serba manual. Juga tidak hanya hasil foto yang bisa di-retouch dan diutak-atik sedemikian rupa, gambar bergerak pun bisa.

Tentu tak sedikit dari kita yang mempertanyakan dengan teknologi apa dan bagaimana film-film kreatif ini dibuat. Ternyata, kunci pembuatan film-film ini adalah sebuah aplikasi komputer grafis yang disebut computer generated imagery (CGI). Dengan perangkat lunak ini bisa diciptakan gambar 3D lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki. Beberapa software CGI populer antara lain Art of Illusion, Maya, Blender, dan lain-lain.


AnimasiTeknologi CGI biasa dipakai dalam pembuatan film, program televisi, dan beberapa iklan komersial, termasuk media cetak. Aplikasi ini memberikan kualitas grafis yang sangat tinggi dengan efek yang lebih terkontrol daripada metode konvensional seperti membuat miniatur untuk pembuatan adegan kecelakaan yang dramatis atau menambah aktor figuran untuk menggambarkan suasana keramaian penuh sesak.

Perkembangan teknologi aplikasi computer grafis CGI dimulai dari CGI 2D. CGI 2D dipakai pertama kali pada film Westworld (1973) karya novelis scifi Michael Crichton dan sekuelnya Futureworld (1976) menggunakan CGI 3D untuk membuat tangan dan wajah yang dikerjakan oleh Edwin Catmull, ahli komputer grafik dari New York Institute of Technology (NYIT). Tapi, tidak semua film berhasil memberikan sentuhan animasi yang bagus. Film Tron (1982) dan The Last Starfighter (1984) termasuk yang gagal karena efek yang mereka berikan kelihatan sekali buatan komputer.

Di tahun 1991 film Terminator 2: Judgement Day yang dibintangi Gubernur California sekarang Arnold Schwarzeneger membuat decak kagum penonton dengan efek morphing (perubahan dari satu wajah/bentuk ke wajah/bentuk yang lain secara halus) dan liquid metal si penjahat pada beberapa aksinya. Dua tahun kemudian film legendaris tentang dinosaurus, Jurassic Park juga memberikan efek visual yang mengagumkan pada makhluk purba itu sehingga tampak betul-betul hidup. Jurassic Park membawa revolusi pada industri perfilman dan Hollywood bertransisi dari animasi konvensional menjadi teknik digital.

Tahun berikutnya, Forrest Gump, film drama dengan aktor tersohor Tom Hanks, juga memanfaatkan teknologi CGI untuk efek menghilangkan salah satu kaki Letnan Dan (dimainkan Gary Sinise) agar tampak pincang betulan. Efek lainnya adalah pergerakan bola ping-pong yang sangat cepat ketika dimainkan oleh Tom Hanks. Bahkan, adegan dengan efek bulu melayang di udara merupakan garapan sebuah studio animasi di Bandung.

Digital grading

CGI pun semakin mendarah daging dalam industri perfilman modern selanjutnya. Mulai tahun 2000-an, CGI memegang peran dominan untuk pemberian efek visual pada sebuah film.

Teknologinya pun berkembang sehingga memungkinkan dalam sebuah adegan berbahaya, sang aktor digantikan oleh aktor ciptaan komputer dengan perbedaan yang tidak kentara. Figuran yang diciptakan dengan komputer seperti pada triloginya Peter Jackson, Lord of The Ring, pun banyak dipakai untuk menciptakan adegan keramaian penuh sesak, tentu dengan bantuan perangkat lunak simulasi.

Salah satu efek CGI dalam film yang kurang dikenal, namun penting, adalah digital grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting direvisi menggunakan perangkat lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan skenario. Contohnya wajah Sean Bean (pemeran Boromir) dalam The Lord of the Rings: the Two Tower ketika mati dibuat lebih pucat. Jadi, tidak dengan trik kosmetik, tetapi dengan polesan komputer.

Lantas, bagaimana dengan mimik wajah yang bisa mengekspresikan perasaan haru, sedih, ataupun gembira pada tokoh ciptaan komputer? Dalam pembuatannya, animasi komputer mengkombinasikan vektor grafik dengan pergerakan yang sudah terprogram. Bagian-bagian utama seperti pada wajah, tangan, kaki, dll terdiri dari sejumlah variabel animasi yang akan dikendalikan dengan pemberian nilai tertentu untuk menampilkan ekspresi atau mimik wajah yang dikehendaki.

Tokoh Woody dalam Toy Story terdiri dari 700 variabel animasi dengan 100 variabelnya sendiri untuk wajahnya saja. Jadi, tidak heran berbagai ekspresi wajah seperti tertawa, terkejut, dan sedih bisa dibuat dengan mempermainkan 100 variabel tadi.

Camera tanganSelain itu masih banyak teknologi yang berada didunia perfilman, seperti teknologi pengambilan gambar dengan camera shoting atau video camera film 16mm yang berfungsi untuk pengambilan gambar jarak dekat dan video camera film 21mm untuk pengambilan gambar jarak jauh.

Untuk teknologi lighting film, produsen-produsen film banyak yang menggunakan lampu blitz yang berdaya listrik besar, karena dengan daya yang sangat besar akan mempengaruhi intensitas cahaya dan penerangan yang dapat menghasilkan kualitas gambar yang baik. Selain menggunakan lampu blitz yang bedaya listrik besar, kualitas gambar dapat di pengaruhi oleh pengaturan jarak lampu dengan camera.